Visi Merah Putih (VMP) ini merupakan Metodologi paling sederhana yang pernah ada untuk membumikan Konsep sila Pertama Pancasila yang secara otomatis mengeluarkan bangsa ini dari cara pandang mitologis ke cara pandang rasional seperti yang Prof Koentjaraningrat atau Moehtar Loebis dulu pikirkan agar jati diri bangsa kita menjadi utuh, tegas dan sportif. Dan yang mencengangkan ternyata formulasi VMP ini pun selain meningkatkan energi penyembuhan diri secara dramatis juga menghasilkan pemikiran yang dicari-cari para pakar motivasi & pencerahan kelas dunia selama ini. Pemikiran yang lazim dikenal result dari “Shifting Paradigm” atau “Unitive Thinking.” Bahkan menurut Stephen R.Covey & Ian Marshall-Danah Zohar, cara pandang ini adalah syarat mutlak untuk meraih Sikap Mental MOTIVASI & PENCERAHAN yang permanen. Karena tanpa ini, pelatihan motivasi & pencerahan sehebat dan secanggih apapun terhadap para traineenya akan laksana “air di daun talas” yang efektif teringat di benak hanya untuk beberapa bulan ke depan saja. Selebihnya akan kembali lagi ke cara pandang semula. Karena suatu pelatihan motivasi & pencerahan akan sia-sia bila cara pandang jumud(bertentangan dengan aksioma) masih tetap tidak dibuyarkan.
“The Simpliest way to enlight!”
SEMASA remajanya Kun Nurachadijat (VMP Founder) gemar mencari pengalaman,yang bahkan berbeda ‘genre’ secara total sama sekali satu sama lain. Dulu sempat menjadi ketua OSIS di SMAnya & juara lukis sekabupaten serta Duta Pariwisata(JAJAKA KOTA BoGoR) yang tidak terpisah dari ‘catwalk’, jauh dari hiruk-pikuk militansi dan kesamaptaan. Namun di sisi lain sebagai tim Jambore Nasional 86 yang mesti memegang teguh “Tri Satya”&”Dasadarma” Pramuka serta pempelopor pembinaan PASUKAN PENGIBAR BENDERA DUPLIKAT COPY PUSAKA(PASKIBRAKA) modern, justru dituntut harus bersikap ksatria,berani,ulet,tegas&penuh inisiatif serta militansi yang semi militer tinggi. Apalagi ketika berbela diri Shorinjie Kempo yang berfalsafah “Kasih Sayang Tanpa Kekuatan adalah Kelemahan” terutama ketika pertandingan tarung bebasnya. Semua karakter-karakter yang ‘bertolak belakang’ itu kini terpadu bersenyawa menjadi satu. Dan ini sangat menunjang profesionalitas sbg trainer motivasi & aktor/Model serta Perwira Sidang KTT Non Blok ke X 1992, di kelak kemudian hari.
Perancang Lambang sekaligus ketua pelaksana atau “Project Officer” (PO) Orientasi Perguruan Tinggi (OPT) UI 1996 “MAHASISWA UI BERSATU”, di mana di OPT tersebut sejumlah 8000 Mahasiswa Baru 96 Program S1 dan Program Diploma tanpa terkecuali dididik simulasi prinsip-prinsip dasar berdemonstrasi yang padahal di rezim ORBA sangat ditabukan dan bahkan bayarannya nyawa -konsekuensi sebagai Ketua Presidium Forum Komunikasi Senat Mahasiswa Indonesia yang dibentuk bersama akitvis mahasiswa se-Indonesia di UNMUL Samarinda 1996 pembidan Reformasi 2 tahun setelahnya.
Visi Merah Putih